Pengertian Puasa Daud
Puasa Daud merupakan puasa yang paling populer hingga saat ini.
Menurut banyak pendapat, puasa ini tergolong istimewa karena Nabi Daud
sendiri tidak hanya seorang nabi, tetapi juga seorang prajurit, raja dan
ahli perang terkemuka. Nabi Daud dikenal sebagai Nabi yang berhasil
mengalahkan musuh yang jauh lebih besar yaitu Goliath. Sepeninggal Nabi
Daud, pelaksanaan puasa tersebut tidak lenyap begitu saja. Bahkan,
hingga sekarang ini umat Muhammad SAW, juga banyak yang menjalankan
puasa Daud, selain puasa Senin-Kamis.
Puasa Daud merupakan puasa khusus amalannya Nabi Daud. Menurut pengertiannya, puasa Daud dapat diartikan sebagai puasa sunnah yang dikerjakan dengan cara sehari berpuasa, kemudian sehari berbuka. Puasa ini merupakan puasa sunnah yang paling afdhal dan tidak ada lagi puasa yang afdhal selain itu.
Di samping itu, puasa ini juga tergolong berat. Karena puasa ini dikerjakan secara berkelanjutan terus-menerus dan hanya dibatasi jeda sehari (menurut peraturan sunnahnya) untuk tidak puasa. Jadi, sehari berpuasa dan hari berikutnya tidak, begitu seterusnya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW. Bersabda; “Maka berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah (yang dinamakan) puasa Daud As. Dan ini adalah puasa yang paling afdhal. Lalu aku (Abdullah bin Amru ra. berkata: “Sesungguhnya aku mampu untuk puasa lebih dari itu”, maka Nabi SAW. berkata: “Tidak ada puasa yang lebih afdhal dari itu” (HR. Bukhari).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa puasa Daud merupakan puasa yang disyariatkan oleh Nabi Daud dan diamalkan oleh Nabi SAW. serta umatnya hingga saat ini. Puasa ini termasuk dalam kategori puasa sunnah hukumnya.
Jadi, sebagaimana sunnah, puasa Daud merupakan amalan yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa dan tidak mendapat pahala. Akan tetapi, jika dikerjakan puasa ini memiliki pahala dan keutamaan yang sangat besar.
Sesuai dengan hadits nabi, puasa Daud adalah satu hari berpuasa dan satu hari tidak berpuasa begitu terus selanjutnya. Jika ada seseorang yang melaksanakan lain dari yang disunnahkan nabi, misalnya jeda tidak puasanya lebih dari satu hari, maka hal itu bukan termasuk puasa Daud. Akan tetapi, jika seseorang ingin melaksanakan puasa yang demikian juga boleh, apalagi untuk melatih puasa Daud. Hal ini dikarenakan puasa Daud ini termasuk puasa yang berat dilakukan. Sebab, membutuhkan tingkat konsentrasi, komitmen, dan kesungguhan hati tingkat tinggi.
Bagi yang belum pernah mengerjakannya tentu berat. Letak kesulitannya hanya pada keseriusan dan komitmennya. Namun, jika sudah terbiasa, akan menjadi semacam ibadah yang biasa seperti halnya ibadah shalat dan lainnya.
Puasa Daud merupakan puasa khusus amalannya Nabi Daud. Menurut pengertiannya, puasa Daud dapat diartikan sebagai puasa sunnah yang dikerjakan dengan cara sehari berpuasa, kemudian sehari berbuka. Puasa ini merupakan puasa sunnah yang paling afdhal dan tidak ada lagi puasa yang afdhal selain itu.
Di samping itu, puasa ini juga tergolong berat. Karena puasa ini dikerjakan secara berkelanjutan terus-menerus dan hanya dibatasi jeda sehari (menurut peraturan sunnahnya) untuk tidak puasa. Jadi, sehari berpuasa dan hari berikutnya tidak, begitu seterusnya.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW. Bersabda; “Maka berpuasalah engkau sehari dan berbuka sehari, inilah (yang dinamakan) puasa Daud As. Dan ini adalah puasa yang paling afdhal. Lalu aku (Abdullah bin Amru ra. berkata: “Sesungguhnya aku mampu untuk puasa lebih dari itu”, maka Nabi SAW. berkata: “Tidak ada puasa yang lebih afdhal dari itu” (HR. Bukhari).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa puasa Daud merupakan puasa yang disyariatkan oleh Nabi Daud dan diamalkan oleh Nabi SAW. serta umatnya hingga saat ini. Puasa ini termasuk dalam kategori puasa sunnah hukumnya.
Jadi, sebagaimana sunnah, puasa Daud merupakan amalan yang apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa dan tidak mendapat pahala. Akan tetapi, jika dikerjakan puasa ini memiliki pahala dan keutamaan yang sangat besar.
Sesuai dengan hadits nabi, puasa Daud adalah satu hari berpuasa dan satu hari tidak berpuasa begitu terus selanjutnya. Jika ada seseorang yang melaksanakan lain dari yang disunnahkan nabi, misalnya jeda tidak puasanya lebih dari satu hari, maka hal itu bukan termasuk puasa Daud. Akan tetapi, jika seseorang ingin melaksanakan puasa yang demikian juga boleh, apalagi untuk melatih puasa Daud. Hal ini dikarenakan puasa Daud ini termasuk puasa yang berat dilakukan. Sebab, membutuhkan tingkat konsentrasi, komitmen, dan kesungguhan hati tingkat tinggi.
Bagi yang belum pernah mengerjakannya tentu berat. Letak kesulitannya hanya pada keseriusan dan komitmennya. Namun, jika sudah terbiasa, akan menjadi semacam ibadah yang biasa seperti halnya ibadah shalat dan lainnya.
Post navigation
← Previous Next →
Tata Cara Puasa Rajab dan Hukumnya
Puasa RajabCiriCara.com – Berdasarkan kalender umat Islam, 1 Rajab 1434
Hijriah jatuh pada tanggal 11 Mei 2013. Bulan Rajab ini biasanya
dimanfaatkan oleh sejumlah umat muslim untuk melaksanakan ibadah puasa.
Mau tahu apa pahala orang yang berpuasa di bulan Rajab?
Puasa di bulan Rajab hukumnya adalah sunnah. Bagi Anda yang menjalankan
tentu akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Sementara yang tidak
berpuasa pada bulan Rajab tidak akan mendapat apa-apa.
Meskipun hukumnya sunnah, puasa di bulan Rajab ini sangat dinanti banyak
umat muslim. Allah SWT sudah menyiapkan pahala yang sangat besar untuk
orang yang melaksanakannya.
“Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa
setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka
jahanam. Bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga. Dan
bila puasa 10 hari maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya,” HR.
AT-Thabrani dari Sa’id bin Rasyid.
Sementara itu, hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah menyatakan,
“barang siapa puasa pada tanggal 27 Rajab, Allah mencatatnya sebagaimana
orang yang puasa selama 60 bulan.”
Meskipun hukumnya sunnah, puasa di bulan Rajab ini banyak pahalanya.
Untuk itu, janganlah kesempatan ini Anda sia-siakan begitu saja.
Berikut tata cara puasa di bulan Rajab:
1. Kapan mulai berpuasa?
Puasa di bulan Rajab sendiri tidak ditentukan tanggalnya, yang
terpenting sudah masuk bulan Rajab. Jika ingin mendapat pahala yang
lebih, Anda bisa mulai berpuasa pada tanggal 1 Rajab. Banyak yang
menyebutkan, puasa pada 1 Rajab itu akan menghapuskan dosa selama 3
tahun.
2. Niat puasa di waktu makan sahur
Berikut doanya:
Niat Puasa
3. Menjauhi segala hal yang bisa membatalkan puasa
Agar puasa di bulan Rajab sempurna, maka Anda harus menjauh segala hal
yang bisa membatalkan puasa. Mulai dari makan-minum dan menahan hawa
nafsu. Terhitung sejak terbitnya matahari hingga terbenamnya matahari.
4. Berbuka puasa
Jika waktu Maghrib tiba, itu artinya Anda boleh untuk membatalkan puasa
atau biasa disebut berbuka puasa. Utamakan untuk menyantap makanan
manis.
Itulah penjelasan singkat mengenai ibadah puasa sunnah di bulan Rajab.
Semoga puasa bulan Rajab tahun 2013 ini bisa menambah pahala umat muslim
yang menjalankannya
Read more at: http://ciricara.com/2013/05/16/tata-cara-puasa-rajab-dan-hukumnya/
Copyright © CiriCara.com
Read more at: http://ciricara.com/2013/05/16/tata-cara-puasa-rajab-dan-hukumnya/
Copyright © CiriCara.com
0 komentar:
Posting Komentar